Cara Hitung Berat Volume
Dalam melakukan pengiriman barang, ada dua jenis cara penghitungan berat barang. Yaitu berat sesungguhnya dan berat volume. Adapun cara perhitungannya adalah sebagai berikut:?Berat sesungguhnya (Berat aktual)?
Berat sesungguhnya adalah berat yang diperoleh dari hasil penimbangan. Lazimnya di Indonesia menggunakan satuan kilo gram (kg).
Saat melakukan penimbangan barang, biasanya berat barang sering tidak tepat menunjukkan bilangan bulat. Contohnya 4,3 Kg, atau 12,7 Kg. Apabila hal ini terjadi, biasanya pihak ekspedisi membulatkan berat barang ke atas. Misalkan 4,3 kg dibulatkan menjadi 5 kg.
? Berat Volume (Berat Volumetrk)?

Rumus yang digunakan untuk pengiriman barang adalah:
Panjang (cm) X Lebar (cm) X Tinggi (cm) : 6.000.
Rumusi ini sudah dipakai dan diterima secara luas dan di akui oleh ASPERINDO.
Sebagai contoh, barang dengan panjang 100 cm, lebar 100 cm dan tinggi 100 cm, maka memiliki berat volumetrik : 100 X 100 X 100 / 6.000 = 166.66 Kg atau 167 kg.
Dari dua cara perhitungan diatas, pihak ekspedisi akan membandingkan antara berat sesungguhnya dengan berat volume. Dimana biaya yang ditagihkan akan menggunakan ukurang yang lebih besar.
Demikianlah cara perhitungan apabila kita akam mengirim barang menggunakan jasa ekspedisi.
Cara Hitung Berat Volume
Dalam melakukan pengiriman barang, ada dua jenis cara penghitungan berat barang. Yaitu berat sesungguhnya dan berat volume. Adapun cara perhitungannya adalah sebagai berikut:?Berat sesungguhnya (Berat aktual)?
Berat sesungguhnya adalah berat yang diperoleh dari hasil penimbangan. Lazimnya di Indonesia menggunakan satuan kilo gram (kg).
Saat melakukan penimbangan barang, biasanya berat barang sering tidak tepat menunjukkan bilangan bulat. Contohnya 4,3 Kg, atau 12,7 Kg. Apabila hal ini terjadi, biasanya pihak ekspedisi membulatkan berat barang ke atas. Misalkan 4,3 kg dibulatkan menjadi 5 kg.
? Berat Volume (Berat Volumetrk)?

Rumus yang digunakan untuk pengiriman barang adalah:
Panjang (cm) X Lebar (cm) X Tinggi (cm) : 6.000.
Rumusi ini sudah dipakai dan diterima secara luas dan di akui oleh ASPERINDO.
Sebagai contoh, barang dengan panjang 100 cm, lebar 100 cm dan tinggi 100 cm, maka memiliki berat volumetrik : 100 X 100 X 100 / 6.000 = 166.66 Kg atau 167 kg.
Dari dua cara perhitungan diatas, pihak ekspedisi akan membandingkan antara berat sesungguhnya dengan berat volume. Dimana biaya yang ditagihkan akan menggunakan ukurang yang lebih besar.
Demikianlah cara perhitungan apabila kita akam mengirim barang menggunakan jasa ekspedisi.